Popular Post

Posted by : Unknown Rabu, 27 November 2013



PENGECATAN GRAM


            Pengecatan Gram merupakan salah satu teknik pengecatan yang dikerjakan di laboratorium mikrobiologi untuk kepentingan identifikasi mikroorganisme.  Morfologi mikroskopik mikroorganisme yang diperiksa dan sifatnya yang khas terhadap pengecatan tertentu (pengecatan Gram) dapat digunakan untuk identifikasi awal.  Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan cepat dan biaya murah serta, dalam kasus tertentu, dapat membantu dokter untuk memulai terapi suatu penyakit tanpa menunggu hasil kultur.
            Metode pengecatan tersebut pertama kali ditemukan oleh Christian Gram pada tahun 1884.  Dengan metode pengecatan Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan reaksi atau sifat bakteri terhadap cat tersebut.  Reaksi atau sifat bakteri tersebut ditentukan oleh komposisi dinding selnya.  Oleh karena itu, pengecatan Gram tidak bisa dilakukan pada mikroorganisme yang tidak mempunyai dinding sel seperti Mycoplasma sp.

a.    Cat Gram
            Cat Gram yang digunakan terdiri dari 4 macam, yaitu cat Gram A, B, C dan D.  Masing-masing mempunyai komposisi dan fungsi  yang berbeda.  Komposisi dan fungsi masing-masing cat Gram, adalah sebagai berikut :
1.    Cat Gram A
            Cat ini terdiri atas :
Kristal violet                 : 2 gram
Etil alkohol 95              : 20 ml
Ammonium oksalat     : 0,8 gram
Akuades                      : 80 ml
Cat Gram A berwarna ungu (karena mengandung kristal violet).  Cat Gram A merupakan cat primer yang akan memberi warna mikroorganisme target.  Pada saat diberi cat ini, semua mikroorganisme akan berwarna ungu sesuai warna cat  Gram A.
2.    Cat Gram B
            Cat ini terdiri atas :
Yodium                        : 1 gram
Kalium Yodida             : 2 gram
Akuades                      : 300 ml
Cat Gram B berwarna coklat.  Cat Gram B merupakan cat Mordan, yaitu cat atau bahan kimia yang berfungsi memfiksasi cat primer yang diserap mikroorganisme target.  Akibat pemberian cat Gram B, maka pengikatan warna oleh bakteri akan lebih baik (lebih kuat).
3.    Cat Gram C
            Cat ini terdiri atas :
Aseton                         : 50 ml
Etil alkohol 95 %         : 50 ml
Cat Gram C tidak berwarna.  Cat ini berfungsi untuk melunturkan cat sebelumnya.  Akibat pemberian cat C akan terjadi 2 kemungkinan :
§  Mikroorganisme (bakteri) akan tetap berwarna ungu, karena tahan terhadap alkohol.  Ikatan antara cat dengan bakteri tidak dilunturkan oleh alkohol.  Bakteri yang bersifat demikian disebut bakteri Gram positif.
§  Bakteri akan tidak berwarna, karena tidak tahan terhadap alkohol.  Ikatan antara cat dengan bakteri dilunturkan oleh alkohol.  Bakteri yang bersifat demikian dikelompokkan sebagai bakteri Gram negatif.

4.    Cat Gram D
            Cat Gram D terdiri atas :
Safranin                      : 0,25 gram
Etil alkohol 95 %         : 10 ml
Akuades                      : 90 ml
Cat ini berwarna merah.  Cat ini merupakan cat sekunder atau kontras.  Cat ini berfungsi untuk memberikan warna mikroorganisme non target.  Cat sekunder mempunyai spektrum warna yang berbeda dari cat primer.  Akibat pemberian cat Gram D, akan terjadi 2 kemungkinan :
  • Bakteri Gram positif akan tetap berwarna ungu, karena telah jenuh mengikat cat Gram A sehingga tidak mampu lagi mengikat cat Gram D.
  • Bakteri Gram negatif akan berwarna merah, karena cat sebelumnya telah dilunturkan oleh cat Gram C maka akan mampu mengikat cat Gram D.

Dasar teori cat Gram
            Berdasarkan sifat terhadap cat Gram, bakteri dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu bakteri Gram positif dan Gram negatif.  Terdapat dua teori yang dapat menjelaskan dasar perbedaan ini yaitu :
1.    Teori Salton
            Teori ini berdasarkan kadar lipid yang tinggi (20 %) di dalam dinding sel bakteri Gram negatif.  Zat lipid ini akan larut selama pencucian dengan alkohol.  Pori-pori pada dinding sel membesar, sehingga zat warna yang sudah diserap mudah dilepaskan dan bakteri menjadi tidak berwarna.
            Bakteri Gram positif mengalami denaturasi protein pada dinding selnya akibat pencucian dengan alkohol.  Protein menjadi keras dan beku, pori-pori mengecil sehingga kompleks kristal yodium yang berwarna ungu dipertahankan dan bakteri akan tetap berwarna ungu.
2.    Teori permeabilitas dinding sel
            Teori ini berdasarkan tebal tipisnya lapisan peptidoglikan dalam dinding sel.  Bakteri Gram positif mempunyai susunan dinding yang kompak dengan lapisan peptidoglikan yang terdiri dari 30 lapisan.  Permeabilitas dinding sel kurang, dan kompleks kristal yodium tidak dapat keluar.
            Bakteri Gram negatif mempunyai lapisan peptidoglikan yang tipis, hanya 1 – 2 lapisan dan susunan dinding selnya tidak kompak.  Permeabilitas dinding sel lebih besar sehingga masih memungkinkan terlepasnya kompleks kristal yodium.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGECATAN GRAM
Kelebihan :
  1. Pengecatan Gram penting sebagai pedoman awal untuk memutuskan terapi antibiotik, sebelum tersedia bukti definitif bakteri penyebab infeksi (kultur dan tes kepekaan bakteri terhadap antibiotik).  Hal ini karena bakteri Gram positif dan negatif mempunyai kepekaan yang berbeda terhadap berbagai jenis antibiotika.
  2. Kadang-kadang morfologi bakteri yang telah dicat Gram mempunyai makna diagnostik. Misalnya pada pemeriksaan Gram ditemukan Gram negatif diplococci intraseluler dari spesimen pus (nana) uretral, maka memberikan presumptive diagnosis untuk penyakit infeksi gonore.
Kekurangan :
Pengecatan Gram memerlukan mikroorganisme dalam jumlah banyak yakni lebih dari 104 per ml.  Sampel yang cair dengan jumlah kecil mikroorganisme misalnya cairan serebrospinal, memerlukan prosedur sentrifuge dulu untuk mengkonsentrasikan mikroorganisme tersebut.  Pellet (endapan hasil sentrifuge) kemudian dilakukan pengecatan untuk diperiksa secara mikroskopis.

Pustaka acuan :

Nirwati, Hera, _______, Pembuatan Preparat dan Pengecatan dalam Petunjuk Praktikum Mikrobiologi, Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Strohl, William A,  Rouse,H,  Fisher, BD,  2001, Lippincott’s Illustrated Reviews: Microbiology, Lippincott William & Wilkins, USA

Leave a Reply

silahkan isi komentar anda, karena komentar anda sangat penting untuk perkembangan blog ini......

Terima Kasih

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © 2013 Biologi Natural - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -