- Back to Home »
- komunitas
Posted by : Unknown
Selasa, 29 April 2014
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunitas
Komunitas ialah
kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain. Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih
kompleks bila dibandingkan dengan individu dan populasi.
B. Nama Komunitas
Nama komunitas harus
dapat memberikan keterangan mengenai sifat-sifat komunitas tersebut. Cara yang
paling sederhana, memberi nama itu dengan menggunakan kata-kata yang dapat
menunjukkan bagaimana wujud komunitas seperti padang rumput, padang pasir,
hutan jati. Cara yang paling baik untuk menamakan komunitas itu adalah dengan
mengambil beberapa sifat yang jelas dan mantap, baik hidup maupun tidak.
Ringkasannya pemberian nama komunitas dapat berdasarkan :
1. Bentuk
atau struktur utama seperti jenis dominan, bentuk hidup atau indikator lainnya
seperti hutan pinus, hutan agathis, hutan jati, atau hutan Dipterocarphaceae,
dapat juga berdasarkan sifat tumbuhan dominan seperti hutan sklerofil
2.
Berdasarkan habitat fisik dari
komunitas, seperti komunitas hamparan lumpur, komunitas pantai pasir, komunitas
lautan,dll
3.
Berdasarkan sifat-sifat atau tanda-tanda
fungsional misalnya tipe metabolisme komunitas. Berdasarkan sifat lingkungan
alam seperti iklim, misalnya terdapat di daerah tropik dengan curah hujan yang
terbagi rata sepanjang tahun, maka disebut hutan hujan tropik.
C. Macam-macam Komunitas
Di alam terdapat
bermacam-macam komunitas yang secara garis besar dapat dibagi dalam dua bagian
yaitu:
1.
Komunitas akuatik
Komunitas
ini misalnya yang terdapat di laut, di danau, di sungai, di parit atau di kolam
2.
Komunitas terestrial
Yaitu kelompok
organisme yang terdapat di pekarangan, di hutan, di padang rumput, di padang
pasir, dll.
D. Struktur Komunitas
Karakter komunitas
Karakteristik komunitas
pada suatu lingkungan adalah keanekaragaman. Makin beranekaragam komponen
biotik (biodiversitas), maka makin tinggi keanekaragaman. Sebaliknya makin
kurang beranekaragaman maka dikatakan keanekaragaman rendah.
Contoh:
- Keaneragaman
rendah; terdapat pada komunitas dengan lingkungan ekstrim, misalnya:
gurun, tanah kering, tanah tandus, pegunungan tinggi.
- Keaneragaman
tinggi sering disebut diversity is stability. Daerah yang mempunyai
keanekaragaman tinggi adalah hutan tropika (di kawasan tropika jarang
sekali terjadi komunitas alami dirajai oleh hanya satu jenis).
Beberapa macam jenis-jenis karakter
komunitas :
- Kualitatif,
seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan
perkembangbiakan organisme.
- Kuantitatif,
seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran
merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam
suatu habitat. Densitas (kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau
biomassa per unit contoh, atau persatuan luas/volume, atau persatuan
penangkapan.
- Suksesi
adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke satu
arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat
diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi
lingkungan fisik dalam komunitasnya dan memerlukan waktu. Proses ini
berakhir dengan sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimaks.
Apabila suatu komunitas telah mencapai klimaks, maka berarti tercapai
homeostatis (keseimbangan). Suksesi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Suksesi
primer yaitu bila ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali, sehingga
komunitas awal (yang ada) menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan ditempat
tersebut tidak ada lagi yang tertinggal dan akhirnya terjadilah habitat baru.
Contoh letusan G. Krakatau pada tahun 1883, tanah longsor, endapan lumpur, dan
lain-lain. Pada subtrat yang baru ini akan berkembang suatu komunitas yang baru
pula. Proses pergantian komunitas lama secara total dengan komunitas baru
disebut suksesi primer.
2) Suksesi
sekunder terjadi jika suatu komunitas atau ekosistem alami terganggu, baik
secara alami maupun buatan (misalnya akibat kegiatan manusia). Gangguan yang
terjadi tidak merusak komunitas secara total, sehingga subtrat lama dan
kehidupan masih ada. Subtrat inilah yang menjadi tumbuhan pelopor untuk
membentuk komunitas yang terganggu tersebut.Proses pembentukan komunitas yang
berasal dari subtrat asal disebut suksesi sekunder.
E. Interaksi
Dalam komunitas, semua
organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara komponennya saling
berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi antarkomponen ekologi
dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi, dan antar komunitas.
1. Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu
bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap individu akan selalu
berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis, baik individu
dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain. Interaksi
demikian banyak kita lihat di sekitar kita. Interaksi antar organisme dalam komunitas ada yang sangat erat dan ada yang kurang
erat. Interaksi antarorganisme dapat dikategorikan sebagai berikut .
- Netral
adalah hubungan tidak saling mengganggu antarorganisme dalam habitat yang
sama yang bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak, disebut
netral. Contohnya : antara capung dan sapi.
- Predasi adalah
hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Hubungan ini sangat erat
sebab tanpa mangsa, predator tak dapat hidup. Sebaliknya, predator juga
berfungsi sebagai pengontrol populasi mangsa. Contoh : Singa dengan
mangsanya, yaitu kijang, rusa, dan burung hantu dengan tikus.
- Parasitisme
adalah hubungan antarorganisme yang berbeda spesies, bilasalah satu
organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari hospes/inangnya sehingga bersifat
merugikan inangnya Contoh : Plasmodium
sp. dengan manusia, Taenia saginata
dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.
- Komensalisme
adalah merupakan hubunganantara dua organisme yang berbeda spesies dalam
bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies
diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contohnya anggrek dengan
pohon yang ditumpanginya.
- Mutualisme
adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling
menguntungkan kedua belah pihak. Contoh, bakteri Rhizobium yang hidup pada
bintil akar kacang-kacangan.
2. Interaksi Antar Populasi
Antar populasi yang
satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara langsung atau tidak langsung
dalam komunitasnya. Contoh interaksi antarpopulasi adalah sebagai berikut. Alelopati
merupakan interaksi antarpopulasi, bila populasi yang satu menghasilkan zat
yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain. Contohnya, di sekitar pohon
walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena tumbuhan ini
menghasilkan zat yang bersifat toksik. Pada mikroorganisme istilah alelopat
dikenal sebagai anabiosa.Contoh, jamur Penicillium
sp. dapat menghasilkan antibiotika yang dapat menghambat pertumbuhan
bakteri tertentu. Kompetisi merupakan interaksi antarpopulasi, bila
antarpopulasi terdapat kepentingan yang sama sehingga terjadi persaingan untuk
mendapatkan apa yang diperlukan. Contoh, persaingan antara populasi kambing
dengan populasi sapi di padang rumput.
3. Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah
kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan saling
berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas
sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung,
ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton,
fitoplankton, dan dekomposer.Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi
dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme
hidup dari kedua komunitas tersebut. Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya melibatkan organisme, tapi juga aliran energi
dan makanan. Interaksi antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur
karbon. Daur karbon melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.
4. Interaksi Antar Komponen Biotik
dengan Abiotik
Interaksi antara
komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem. Hubunganantara organisme
dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran energi dalam sistem
itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga struktur atau tingkat trofik,
keanekaragaman biotik, serta siklus materi. Unsur tersebut dapat mempengaruhi
keanekaragaman dalam komunitas dan dapat menjadi faktor pembatas dalam
populasi. Apabila ketiga unsur itu terganggu (berubah) maka lingkungan juga
akan berubah, berarti siklus biogeokimiapun berubah. Dengan adanya interaksi-interaksi unsur-unsur tersebut,
suatu ekosistem dapat mempertahankan keseimbangannya. Pengaturan untuk menjamin
terjadinya keseimbangan ini merupakan ciri khas suatu ekosistem. Apabila
keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika
perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru. Sehingga materi, energi,
dan informasi merupakan unsur penting yang harus diperhatikan dalam lingkungan.
Aliran energi yang menggambarkan interaksi
antara komponen biotik dan abiotik dapat berupa rantai makanan ataupun jarring-jaring
makanan